Rabu, 02 September 2009

gempa tasikmalaya panik warga indonesia




Rabu, 2 September 2009 | 21:28 WIB

TASIKMALAYA, KOMPAS.com - Para korban gempa bumi dievakuasi ke rumah sakit setempat. Jerit tangis keluarga dan anak-anak menggema di ruang perawatan.

Gempa berpusat di 140 kilometer barat daya Tasikmalaya berkekuatan 7,3 skala richter. Data sementara hingga kini korban tewas akibat gempa mencapai 25 orang
Sedikitnya 1.082 rumah di Kota dan Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat (Jabar) rusak berat dan ringan akibat gempa bumi berkekuatan 7,3 Skala Richter yang mengguncang wilayah tersebut pada pukul 14.55 WIB, Rabu (2/9).

"Informasi yang saya terima, hingga kini kerusakan rumah akibat gempa sebanyak 684 rumah rusak ringan dan 398 rumah rusak berat," kata Ketua Satuan Koordinasi Pelaksana Penanggulangan Bencana Alam (Satkorlak PBA) Sukabumi Letkol (Inf) Muhammad Yusuf kepada wartawan, Rabu malam.

Menurut Yusuf yang menjabat sebagai Komandan Kodim (Dandim) 06/07 Sukabumi, kerusakan rumah tersebut terjadi di hampir setiap kecamatan di Kota dan Kabupaten Sukabumi. Bahkan tembok Balai Kota Sukabumi retak-retak. "Yang paling parah terjadi di wilayah Sukabumi bagian selatan," katanya.

Selain itu, kata Dandim, ada juga sebuah masjid di daerah Cisaat yang rusak parah akibat gempa dan satu unit kantor Koramil di Jampang Tengah juga rusak berat. Ia menyebutkan, hingga kini pihaknya belum mendapatkan informasi soal adanya korban jiwa akibat bencana ini, namun ada lima orang pekerja bangunan mengalami luka-luka karena terjatuh dari atap pabrik dengan ketinggian sekitar delapan meter.

"Lima orang tersebut dibawa ke Rumah Sakit Hermina untuk mendapatkan perawatan medis. Empat orang sudah sadar, satu orang lainnya belum sadar," katanya. Ia mengatakan, kelimanya merupakan warga Kecamatan Sukaraja, Kabupaten Sukabumi.

Untuk membantu masyarakat yang rumahnya rusak akibat gempa, kata dia, pihaknya akan menerjunkan pasukan untuk membantu masyarakat memperbaiki rumahnya yang rusak. "Kami siap membantu masyarakat bila kondisinya benar-benar penting," katanya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar